Sabtu, 11 April 2015

Nikmatnya 10 Kuliner Khas Palembang!

Kota Palembang yang memiliki ikon Sungai Musi merupakan salah satu penghasil ikan air tawar. Tak heran bila banyak kuliner khas Palembang yang dibuat dari bahan dasar ikan air tawar. Selain pempek, Palembang memiliki banyak kuliner lainnya, lho! Yuk, kita berkenalan dengan 10 kuliner khas Palembang ini:


1. Pempek

Pempek
Pempek
Salah satu kuliner khas Palembang yang pasti sudah Klikers kenal pastinya adalah pempek. Namun, tahukah Klikers dari mana kata pempek berasal? Pempek awalnya dijajakan oleh para lelaki tua keturunan Tionghoa. Karena para lelaki tua ini dipanggil dengan sebutan “apek” maka makanan ini pun lalu dinamakan “pempek”. Pempek terbuat dari ikan giling, tepung sagu, air, dan garam. Ikan yang digunakan sejatinya adalah ikan belida yang hidup di Sungai Musi. Namun, kini banyak juga pempek yang dibuat dari ikan tenggiri atau ikan gabus. Pempek disantap dengan kuah cuka yang berwarna hitam (cuko). Cuko ini terbuat dari gula merah, cabe, dan udang kering. Pempek juga kerap disajikan dengan pelengkap berupa sedikit mie basah dan ketimun. Beberapa varian pempek antara lain: pempek kapal selam, lenggang, adaan, dan panggang.

2. Mie Celor

Mie Celor
Mie Celor
Mie celor merupakan kuliner khas Palembang yang cara memasaknya cukup unik. Mie dimasak bukan dengan cara direbus, melainkan diseduh dengan air panas. karena diseduh, maka mie memiliki tekstur kenyal. Mie celor ini disajikan dalam kuah santan yang dicampurkan dengan kaldu ebi, dicampur toge, dan disajikan dengan irisan telor rebus. Mie celor juga biasanya dihidangkan dengan pelengkap berupa seledri, daun bawang dan bawang goreng. Citarasa gurih dari udang dan santan dalam kuah yang kental sungguh menggugah selera.

3. Tekwan

Tekwan
Tekwan
Sama seperti pempek, tekwan pun dibuat dengan bahan dasar ikan. Tekwan ini mirip dengan sup ikan. Adonan ikan giling dicampur dengan tepung sagu dan dibentuk bulat. Tekwan ini lalu dihidangkan dengan bihun dan soun, irisan bangkoang, jamur kuping, lalu disajikan dengan kuah kaldu udang dengan taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Tekwan ini sangat nikmat disajikan hangat untuk disantap saat sore atau malam hari.

4. Model

Model
Model
Serupa dengan tekwan, model pun merupakan salah satu kuliner khas Palembang yang disajikan dengan kuah. Ada dua macam model, yaitu model gandum dan model ikan. Model gandum terbuat dari adonan tepung terigu yang digoreng dan disajikan dengan kuah model. Sementara model ikan terbuat dari adonan yang sama dasarnya dengan pempek. Namun model ikan diisi dengan tahu lalu digoreng. Kuah model terbuat dari kaldu udang. Sebagian orang biasanya menambahkan sedikit cuka pada kuah model untuk citarasa yang lebih mantap. Model dihidangkan bersama campuran bihun atau soun, timun, ebi, jamur kuping dan bawang goreng.

5. Laksan

laksan
laksan
Laksan sangat sulit untuk ditemukan di daerah lain selain di Palembang. Laksan pada dasarnya dibuat dengan adonan yang sama dengan pempek, yaitu ikan giling dan tepung sagu. Adonan ikan yang berbentuk bulat lalu dipotong tebal melintang berbentuk oval. Laksan ini rasanya pun mirip dengan pempek. Laksan disajikan dengan kuah santan yang gurih. Salah satu kuliner khas Palembang lainnya yang mirip dengan Laksan adalah celimpungan. Hanya, berbeda dengan laksan, celimpungan berbentuk bulat pipih.

6. Pindang Tulang Meranjat

pindang tulang meranjat
pindang tulang meranjat
Pindang tulang meranjat dibuat dari bahan dasar tulang sapi dengan daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang. Tulang sapi direbus dengan dengan campuran bumbu rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, serai, cabe hijau, kunyit, tomat, lada, dan laos. Pindang tulangt meranjat ini memiliki citarasa pedas, asam, dan manis yang sangat nikmat!

7. Martabak HAR

Martabak HAR
Martabak HAR
Martabak HAR merupakan martabak ala India. HAR sendiri merupakan singkatan dari nama pemiliknya, yaitu Haji Aldul Rozak. Beliau adalah seorang saudagar Palembang keturunan India yang menikah dengan wanita Palembang. Martabak HAR ini pada dasarnya adalah martabak india yang sudah dimodifikasi. Martabak HAR ini memiliki kulit yang tipis dan renyah. Isiannya berupa dua butir telur ayam atau telur bebek. Sedikit berbeda dengan martabak india yang memiliki banyak isian. Martabak HAR ini lalu disajikan dengan kuah kari yang kerap dilengkapi dengan daging kambing dan cabe rawit. Kuah karinya tidak terlalu kental, dan tentu saja rempahnya tidak terlalu menyengat seperti kari india. Kuah karinya biasanya ditambahkan dengan cuka asam sehingga menimbulkan citarasa pedas asam yang nikmat. Waralaba Martabak HAR sangat mudah dijumpai di berbagai sudut kota Palembang.

8. Es Kacang Merah

es kacang merah
es kacang merah
Sehabis menyantap pempek yang pedas, tak lengkap bila kita tidak menyantap es kacang merah. Kacang merah rebus ditambahkan sirup gula, irisan nangka, susu kental manis, dan terkadang ditambahkan pula cincau. Ah, rasanya yang manis dan segar seketika akan menghilangkan rasa pedas di lidah Anda sehabis menyantap pempek. Es kacang merah yang terkenal di Palembang adalah es kacang merah Mamat. Es kacang merah Mamat ini sudah dijual sejak tahun 1980-an. Pak Mamat ini menjual es kacang merahnya di sebuah gerobak sederhana di sebuah kompleks perumahan elite, tak jauh dari sebuah lapangan sepak bola yang dikenal sebagai Lapangan Hatta.

9. Kue Delapan Jam

Kue delapan jam
Kue delapan jam
Sesuai dengan namanya, proses pembuatan kue ini memang membutuhkan waktu hingga delapan jam. Kue khas Palembang ini dibuat dari bahan dasar telur bebek, susu kental manis, susu bubuk putih, mentega, dan gula. Adonan ini lalu dikusus selama delapan jam. Kue delapan jam ini pada awalnya merupakan hidangan bagi para bangsawan dan keluarga kesultanan. Tapi, kini semua orang boleh menyantapnya. Hanya saja, karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama, kue delapan jam ini hanya disajikan pada perayaan hari besar seperti Imlek dan Lebaran.

10. Kue Srikaya

kue srikaya
kue srikaya
Kue srikaya atao srikayo dibuat dari bahan dasar telur dan daun pandan. Rasanya sangat legit dan tampilannya yang berwarna hijau pun tampak menarik. Kue srikaya ini biasanya disajikan bersama ketan putih dan lebih nikmat bila disajikan dingin. Kue srikaya ini sangat cocok untuk menjadi hidangan penutup.

Sumber : http://klikhotel.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar